Senin, 23 Agustus 2010

MY ROOM




CATATAN 12 AGUSTUS 2008
Ditemani kupu-kupu kertas yang mengalun dengan petikan gitar dari Ebiet dan harumnya asap rokok kretek yang aku hisap, malam ini aku selalu berpikir tidak kurang suatu apapun hidupku ini. Mulai dari orang tua yang tidak pernah menuntut apa-apa dari seorang anak yang sok alim jika masih ada dalam rumah namun berubah menjadi seorang bajingan tengik dan pecandu alkohol saat mulai melangkah keluar dari rumah. Tangisan kecil seorang fauzia sang keponakan yang selalu membuat aku rindu untuk melengkah pulang kerumah dan mengajarinya menjadi seorang real rebel, bukan pecundang seperti sang paman ini.
Kamarku yang sudah aku anggap istana kebanggaan yang tidak pernah luput dari coretan kata-kata makian bergaya grafitti yang aku anggap sebagai sebuah karya seni yang maha dasyat meskipun sebenarnya aku tidak begitu mengerti apa maksudnya, poster bung karno sang proklamator, mussolini bapak fasisme dan hitler yang aku anggap pahlawan (saat itu) karena membantai orang yahudi meskipun akhirnya medapat referensi tambahan yang akhirnya merubah kembali pandanganku kepada mereka berdua. Beberapa botol anggur merah dan vodka yang bersembunyi dibawah kolong tempat tidur karena takut ketahuan dan merubah pandangan kedua orang yang sangat aku cintai terhadap diriku yang sudah terlanjur dicap seorang anak baik. Puluhan bahkan ratusan bungkus rokok berbagai merk yang aku koleksi ditambah puntung-puntung rokok yang aku tempatkan dalam sebuah gelas yang pecah.seperangkat komputer sederhana yang selalu setia menemani dan tak lupa radio butut yang sudah ada sejak jaman aku masih bersekolah di bangku smp yang sudah mengenalkan aku kepada alunan musik jamaika dan meneriakkan kata-kata uye man...oh indahnya hidupku ini...


















GUD BYE....THX FOR ALL


Hehe … sedikit tertawa kembali membaca catatan diatas, tetapi mungkin memang itulah aku 2 tahun yang lalu…ada 1 hal yang sampai saat ini belum juga berubah, keyakina jika suatu hari nanti kamar ini akan menjadi salah satu saksi kenangan yang tersisa dari sebuah perjalanan panjang. Tempat menghabiskan masa muda, tempat menemukan inspirasi, ruangan menonton tv, menulis skripsi, dan tentu saja bersembunyi dari dunia luar…hehe
Kamar yang baru aku tempati sekitar 3th yang lalu, sebelumnya kamar ini ditempati kakak perempuanku yang sekarang sudah menikah dan tentu saja sebagai seorang istri harus mengikuti suaminya. Catnya masih merupakan warna kesukaan kakakku, biru laut, ditambah almari dari plastik yang juga merupakan sisa-sisa peninggalan kakakku. Untuk memberi kesan kamar “laki-laki” sengaja aku tambahkan poster dan gambar-gambar baik yang didapat dengan membeli ataupun dengan kejahatan model macan kampus, pamphlet atau poster kegiatan yang aku anggap memiliki nilai seni (penafsiran standar pribadi) aku ambil paksa, aku masih ingat obsesi “usia mudaku” memenuhi kamar ini dengan poster-poster hasil perampokan dan pencurian..haha.. namun seiring berlalunya waktu dan lahapan usia yang tidak kuasa aku tahan, perlahan aku lupakan cita-cita “seniman kagol” tersebut, alas an terbesar adalah ketika melakukan aksi malu jika dilihat adik angkatan yang semakin lama semakin menumpuk saja,dan  tidak terasa sudah ada 4 angkatan dibawahku.. hehe
Ini untuk kalian sahabat-sahabatku yang pernah mencoret dindingmu, minum di lantaimu dan menebar asap rokok dilangit-langitmu…
Kami adalah pembangkan dimasanya, pemberontak tak berarah, penikmat kebebasan dan petualangan baru. Itulah cara kami menikmati hidup waktu itu, 4 tahun sudah berlalu, sudah banyak sekali yang berubah saat ini, kedewasaan dan tuntutan waktu merubah banyak hal bahkan hal yang paling mendasar, mengenang kembali masa lalu merupakan sebuah kesenangan tersendiri, kami begitu mengalir membicarakan pembangkangan-pembangkangan kami saat itu. Tapi satu hal yang tidak akan berubah sampai kapanpun, mereka sahabatku, sedulurku, sesama bangsa Indonesia, tempat belajar tentang banyak hal, inspirasi dan motivasi, mereka orang-orang luar biasa, dengan keistimewaan dan daya tarik tersendiri dan mereka akan tetap menjadi keluargaku selamanya.
Ya Allah, sesungguhnya aku tidak tau hatinya, aku tidak tau apa aqidahnya, aku tidak tau apa teologinya, dan itu urusan dia dengan Mu ya Allah, yang aku tau mereka saudaraku, sahabatku, dia orang yang mencintai keluarganya, bangsanya, dan benar-benar menghargai persahabatan

Biarlah kamar ini beserta seisinya menjadi saksi...

JADILAH SAKSI KAMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar